Petani Diharapkan Tak Hanya Tanam Tebu
Ngurensiti- Rendemen tebu petani yang terus berkurang belakangan ini membuat Pemkab Pati prihatin. Pasalnya, kondisi demikian membuat petani semakin terpuruk karena hasil yang didapat dengan biaya produksi tidak seimbang.
Demikian disampaikan Bupati Tasiman saat membuka Sekolah Lapang (SL) Agribisnis Swadaya se-Kecamatan Wedarijaksa, di Desa Ngurensiti, Senin (20/8). Tampak hadir dalam acara itu, antara lain Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Ir Pujo Winarno MM, dan Camat Wedarijaksa Drs Mochari MM.
Menurut Tasiman, penurunan kualitas ini salah satunya disebabkan pola tanam yang kurang baik. Yakni, satu benih digunakan untuk beberapa kali panen. Dengan kata lain, petani hanya mengepras tebu tanpa mengganti benih pada setiap musim tanam. Karena itu, pihaknya berharap, petani bisa sadar untuk tidak terus menerus menanam tebu. "Kalau bisa diselingi dengan tanaman lain, jadi bisa lebih menguntungkan," jelas Bupati.
Tidak hanya menanam satu jenis tanaman juga disarankan Camat Mochari. Dia mencontohkan, melon yang ditanam sebagian besar petani Desa Ngurensiti secara terus menerus justru terkena virus. "Karena penanaman melon tidak pernah berhenti, pemutusan siklus hama tidak ada. Hasilnya tidak maksimal," ujar Mochari.
Sementara dalam SL Agribisnis tersebut, Ketua Panitia Sumarto menyatakan, acara itu sebagai ajang belajar bersama dalam mengembangkan tanaman yang memiliki prospek ekonomis lebih baik. Seperti yang telah dilakukan sebagian besar petani Ngurensiti dengan menanam bawang merah, cabe, sawi, tomat, dan mentimun.
Sekdes Ngurensiti, Hadipan mengatakan, dalam dua tahun terakhir, para petani di desanya telah merasakan hasil menanam bawang merah, cabe, dan sawi. "Sebelumnya, petani menanam melon, karena terkena virus maka beralih tanaman lain."
Menurut dia, tanaman holtikultura tersebut ditanam setelah panen padi MT I, yakni sekitar Maret. Demikian juga dengan tebu, banyak petani yang mengolah lahannya setelah panen untuk tanaman bawang merah, cabe, atau sawi. (fen-76)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar